Sabtu, 04 Oktober 2014

Saya dan MALADATE

Aku hanya anak biasa yang mulai beranjak remaja
Mulai belajar di sekolah baruku,
sekolah menengah atas,
aku tertarik padanya,
aku ingin bersamanya,
tapi apakah aku layak?
Apakah aku layak bersama mereka,

aku belajar bersama saudara saudara baruku,
semua aku lakukan mulai dari titik nol , titk nol titik awal ,
titik yang tak aku mengerti titik yang aku sendiripun bingung harus memulai dari mana?
dari awal aku tak bisa apa" kini aku bisa,
aku anak yang tak sempurna untuk bicarapun aku sulit selalu diremehkan,

Minggu, 31 Agustus 2014

Kesuksesan Itu Membuat Aku Iri





Semua sahabatku saat di kampus dulu, kini semuanya telah sukses
Sukses dengan pernikahannya
sukses dengan menjadi wakil kepala sekolah
sukses dengan menjadi CPNS setelah lulus
sukses dengan SM 3Tnya
sukses dengan pekerjaan berpendapatan lebih dari cukup

nah, loh..
coba saya sukses dalam hal apa?

Terima Kasih, Kasih





Wanita tetap wanita
Bila ingin memiliki seseorang, tak perlu menyakiti orang lain
denganmu atau tanpamu cinta, hidup akan terus berjalan.

Catatan yang indah, yang tak sadar telah saya lakukan selama ini semenjak pengukuhan di tahun 2011 lalu.
Saya rela menunggu dia putus dengan yang lain. Bahkan 2 kali saya menunggu waktu yang tepat.
Membuat nyaman dan membuat koneksi hati itulah yang lama.
Meskipun perjalannya begitu singkat.
Namun, kemarin, 30 Agustus 2014, rasa itu hadir kembali.
Rasa ingin memiliki dia kembali.
Panggilan sayang terhadap dia yang hampir terungkap saat berbincang dengan banyak orang .
Ingat dia milik orang lain.
Lama, lama, lama berbincang ternyata dia tidak bersama “dia” yang lain
Dia kini sendiri.
Berkembanglah dan melonggar kembali harapan ini.
Tapi saya sadar, dia pasti sudah ada yang lain.

“hanya satu kata tertulis yang terkirim untuknya, nyampe?”

Terima kasih, kasih pertamaku telah membangun senyumku di hari itu.
Rancaekek, 31 September 2014:22.50

Rabu, 20 Agustus 2014

Angka 23 Saya dan Mba Jawa


 Di malam suntuk ditemani gema takbir yang mengudara di pelosok negeri, berderinglah denting dari benda kotak berkaca terang. (trrttttttt)

Mba Jawa: Taqobbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin :)
Saya: Minal aidzin juga mba :)  Aku lagi blogging loh!
Mba Jawa: aku baru saja offline. Boleh minta bantuan?
Saya: boleh, apa apa apa?
Mba Jawa: kalau kamu bersedia, tolong kamu tulis sedikit tentang aku di blog kamu, Special for my Birthday #Happy23 :). Itu juga kalau kamu bersedia :) Nanti tulisan itu kamu kirim ke kronologi dan mention juga ke aku :)

Rabu, 30 Juli 2014

Ied dan Kisah



Cerita ini dimulai saat hari H, Hari Raya Idul Fitri atau yang disebut dengan Lebaran. Kondisinya seperti ini, ada kunjungan dari sanak saudara yang menyempatkan diri untuk saling melebarkan silaturahmi dan tuntutan kami melebarkan pintu rumah kami, melebarkan toples-toples makanan kami, serta melebarkan dompet para orang tua untuk para bocah-bocah luar biasa.
Kunjungan hanya berlangsung beberapa menit saja, karena ada urusan yang tak terduga dari sang penamu, tetapi hasilnya waw. Rencana mendadak kunjungan saudara di Sumedang.
Dalam hati saya, sudah sangat menolak keputusan ini. Tapi seluruh anggota keluarga mengiyakan untuk berangkat ke sana. Dan keesokan harinya, di pagi hari nan cerah dan dingin berangkatlah kami menuju tempat tujuan.

Senin, 28 Juli 2014

Pergi Keluar Rumah Menuju Al Faruq



Rumahku istanaku, begitulah banyak orang berucap.
Rumah saya banyak
Rumah tempat saya tidur
Rumah tempat saya bersama nenek
Rumah tempat saya KKN
Rumah tempat saya berkesenian
Rumah tempat saya mengembangkan akademik
Itulah rumahku kenanganku.

Dalam tulisan ini, akan lebih membahas tentang rumah tempat saya berkesenian. Teater Rakyat Smar (TERAS) itu tepatnya. Saya dan keluarga rumah ini hendak mencari referensi dan mencaeri pengalaman baru dan berkunjung ke rumah orang lain, yakni Teater Senapati Bandung. Memang di sengaja kami berkunjung ke sana di Bulan ramadhan sekarang karena selalu diadakannya Pagelaran Drama Musikal Sunda Reliji, Kasidah Cinta itulah judulnya.

Catatan Kami Untukmu #2



Tercengang karena takjub oleh pola pikir anak didik kami
Dengan umur yang baru menginjak 9 tahun, mereka sudah mampu menolong sesama.
Secara materi maupun secara moril.
Tak pantaslah kami sebutkan nominal yang diberikan mereka kepada mereka yang jauh di sana.
Dan hal ini menjadi 1 dari ketakjuban kami.
Mereka memberikan semua jatah jajan mereka selama sehari, bahkan ada juga jatah bulanan mereka diberikan.
Maha Besar Allah


Catatan Kami Untukmu




 Terima kasih sahabat telah mengingatkan kami akan mereka.
Kami hampir saja lupa dengan mereka
Kami sibuk dengan kenikmatan dunia tiada tara
Kami sibuk dengan gemerlapnya menata tubuh kami dengan materi
Kami sibuk dengan sanak saudara yang tampak di depan kami
Ya Sang Pencipta

Selasa, 17 Juni 2014

Apa Kabar? Barisan Patah Hati di Bulan Juni #2

Jujur, saya tidak suka membaca novel, maupun karya fiksi lainnya. Yang saya suka adalah komik anime/manga, sesekali membaca catatan di FB teman, karena di dalamnya langsung to the point ke masalah yang ada. Begitupun pada Bulan Juni ini, tak sengaja saya membaca catatan yang benar-benar jujur dari hati dan sangat menyentuh bagi setiap pembacanya. Catatan yang wajib dibaca untuk para sosok romantic lainnya di Negeri ini. Penasarankan! Mari Membaca!

Barisan Patah Hati di Bulan Juni





Akhir-akhir ini pergaulan saya selalu diiringi oleh sahabat yang selalu galau karena sosok pasangannya. Galau lebih ke arah mengecewakan. Di dalam pikiran sempat terlintas ingin membantu layaknya Sang Jalan Emas yang selalu memberikan motivasi gaibnya, seperti Mamah Berjilbab yang menasehati secara frontal melalui dakwahnya, atau seperti Sang Penyair yang selalu menorehkan kata kata melalui perumpamaan, tetapi sayangnya saya belum bisa seperti mereka.

Hanya bisa bertanya: Naha bisa pegat? (mengapa bisa putus?), sing sabar nya, da jodoh ma geus diatur ku nu di luhur. (yang sabar yang jodoh sudah diatur oleh yang Maha Kuasa)
dan menulis di status FB ± pukul 18.00 16 Juni 2014:

Minggu, 15 Juni 2014

Obrolan Meningkatkan Kreatifitas, apa iya…





Dalam pertanyaan yang saya ajukan kepada list kontak di HP pada tanggal 13 Mei 2012, dengan pertanyaan:
apakah dengan mengobrol bisa meningkatkan kreatifitas?
Adapun berbagai jawaban yang menarik yang merak sampaikan.
Teh Venny, cara bicara seseorang mencerminkan kreatif atau tidaknya orang berbicara.
Gina, dari mengobrol bisa mendapatkan suatu informasi yang membuat kita memiliki segala ide untuk membuat seseuatu.

Nyi Putri Gilang Rukmini




(Legenda Danau Talaga Warna)
Karya Yusep Muldiana
Sutradra Dado Tisna
Penata Musik Agung Teguh S.P.

Sedikit menuliskan dialog lirik lagu dan dari naskah Festifal Drama Musikal 2013
Yang menghantarkan Teater Rakyat SMAR menjadi Juara 2 aktor terbaik,

Juara 2 Aktris terbaik

Juara 1 Sutradara terbaik

Dan Juara 1 Terbaik sekaligus Juara Umum


Walau sandiwara hanya pura-pura
Tapi sandiwara bukan hura-hura

Saya dan Localicious



Mengingat hasil akhir pada saat wisuda, tersirat dalam dalam pikir saya. Betapa tangguhnya saya bisa melewati hal tersebut. Dari hal pertama kali masuk kuliah, apakah bisa seorang yang kuper di sekolahnya dengan nilai yang pas-pasan dan tak berniat kuliah dulunya, bersaing dengan orang orang yang tangguh nan cerdas?
Pikiran itu sempat menggangguku diawal. Risih dengan keadaanku yang pas-pasan. Lihat orang sana sini, semuanya serba WAH. Gadget gadgetnya digunakan mereka luar biasa. Apakah mereka mau berteman dengan saya yang tak sama sepertti mereka?
Di awal selain itu juga, semua orang pasti berkubu-kubu dengan orang yang sedaerah dengan mereka. Lebih menonjolkan kelebihan mereka. Dengan bahasa dan logat bahasa yang asing ditelingaku. Dari Cirebon, Sumedang, Garut, Ciamis, Kuningan, Purwokerto, bahkan Solo. Tak ada satu kalimatpun yang dihapal dan menempel di kepala saya bahasa mereka. Entah mengapa, saya tidak suka. Tetapi, diantara teman teman saya, ada juga yang menempel dan terus bersama karena latar belakang domisili yang sama. Namun berjalannya dengan waktu saya juga sama dengan mereka.

Saya dan Hasil Perjuanganku




“Peringkat ketiga, dari Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru dengan NIM 0903108 atas nama Ristu Rustandi dengan nilai Cum Laude, dipersilahkan menghadap ke depan.”

Gambaran kecil pada saat 8 Desember 2014 di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia dalam Wisuda Gelombang 3 menjadi akhir dari perjalan pendidikan yang berlangsung selama 4 tahun untuk menempuh gelar Sarjana Pendidikan.
Gelar yang sangat diidam-idamkan oleh saya dan kawan seperjuangan PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru angkatan 2009.
Senanglah tiada terucap untuk menggambarkan kejadian ini.

Kamis, 12 Juni 2014

Saya dan Seni

Seni Seni Seni.
Berkesenian
Pelaku Seni
Seni itu Senang
Seni Itu Ekspresi
Seni itu WAW....
Inilah salah satu alsasan saya sangat menyenangi dunia seni,, bagi saya seni itu adalah rumah. Tempat saya dapat mengeluarkan segala unek-unek yang menjadi beban senyum dan derita.
Lantas sampai saat ini apa saja yang telah saya lakukan dalam dunia seperti ini?
Ya memang tak banyak dan tidak begitu berkesan bagi sebagian orang, saya tetap sangat bangga. Dari sekolah dasar saja, saya selalu dilatih untuk menjadi bintang panggung dalam pementasan tari anak. Saya selalu dipasangkan dengan sepupu saya. Saya selalu dipoles dengan tatanan make up yang WAW,pada saat itu, dengan kostum yang selalu sama dengan pasangan. Selain itu menginjak sekolah dasar pada saat kelas 6, saya sudah menjadi anggota rampak sekar yang mampu mengisi salah satu acara di Radio Nasional TVRI di Bandung. Di sana kami dilatih setiap hari untuk membawakan lebih dari 5 lagu sunda. Dimulai dari Pupuh Asmarandana, Pupuh Sinom, Pupuh Maskumambang, Kawih Fajar, dan banyak lainnya.ini menjadi prestasi yang sangat membanggakan untuk saya pribadi.

Seni dan Pengertiannya

Berkesenian sangat erat sekali dengan kehidupan masyarakat,baik disengaja maupun tidak disengaja. Misalnya saja: seni gamelan, Tari jaipong, Badawang, maupun banyak hal lainnya. Namun, yang menjadi pertanyaan, apakah seni itu?
Seni adalah bagian dari kebudayaan yang memegang peranan penting dalam membangun sistem kemasyarakatan yang beradab dan beretika. Seni juga sebagai alat ekspresi di dalam tataran dan komunikasi dan sosial yang bertujuan untuk memperhalus rasa sehingga terbangun kebudayaan yang tinggi dan manusiawi. Oleh karena itu seni itu sangatlah penting.
Di dalam pemerintahan juga, banyak yang mengatur atau membahas tentang kesenian, misalnya menurut Undang Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.  Setiap orang juga berhak mendapatkan pendidikan dan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya, termasuk daya saing di bidang prestasi akademik maupun nonakademik.

Minggu, 05 Januari 2014

Budaya Masyarakat Demokrasi



 “Demokrasi bersumber pada silake-4, yang dipimpin oleh KEBENARAN”

‘’Dunia ini memang mempesona, namun tak berguna apabila tak berilmu”

“Kekuasaan di tangan rakyat, tetapi tidak asal”

“Dalam Budaya Masyarakat Demorasi bukan hanya teori politik,
tetapi dari kacamata pendidikan yang harus diajarkan terhadap Budaya Masyarakat Demokrasi adalah suatu nilai.”

“Demorasi bisa dijadikan suatu perilaku apabila menjungjung nilai”


“Semua orang bisa pintar dalam bidangnya”

“Pengambilan suara terbanyak tidak terlalu salah apabila Rakyatnya memiliki intelek yang sama bermartabat.”

“Al Insan yang duduk di bangku akademis mencari, menggali, mematangkan budaya politik.”

“Pengetahuan itu silih berganti, dimana saja. “

Solihin Ichas Hamid
Perkuliahan Budaya Masyarakat Demorasi
Rabu, 12 September 2012


Cara Menanamkan Rasa Percaya Diri Anak Saat Bersastra



 Masih dalam perkuliahan yang sama yaitu mata kuliah Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia oleh Ibu Kurniawati, M.Pd, dengan materi pembelajaran sastra berbasis karakter.
Dalam diskusi muncul pertanyaan, Bagaimanakah cara menanamkan Rasa Percaya Diri anak saat pembelajaran Sastra?
Jawabannya:
1.      Saat diskusi mengenai sastra, siswa diharapkan mengajukan pertanyaan, lebih bagus bisa menjelaskan kepada temannya
2.      Guru menanamkan presepsi kepada siswa, bahwa semua manusia itu sama.
3.      Guru memberikan contoh terlebih dahulu
4.      Biasakan siswa berbicara di depan kelas
5.      Guru mengubah posisi duduk setiap minggunya
6.      Guru memberikan kebebasan berekspresi kepada siswa
7.      Guru menanamkan sikap menghargai siswa lain