Sabtu, 01 September 2012

Putus 21 Juli 2011 sekitar 19.00 WIB


Dulu aku punya mantan, meskipun itu Cuma baru 1. Sebut saja dia R. kalian tahu apa penyebab aku  bisa putus dengan dia? Pasti kalian berpikiran putus dengan mantan karena:
maaf kita sudah tidak cocok lagi;  #emangnya baju yang bisa dicocok cocokin di badan
maaf aku gak suka diduain; #gimana mau diduain dapatin kamu aja susah
maaf akau udah punya yang lain; #kenapa gak bilang dari awal aku juga banyak yang lain
maaf orang tua kita tak merestui; #gimana mau ngerestuin, ketemu mereka aja belum
maaf jarak yang memisahkan kita; #hari gini jarak tak ada arti, banyak

Awal Bertemu


Wah wah sudah masuk Ospek siswa baru lagi. Tak terasa memang cepat waktu bagiku. Sekarang aku sudah menjadi mahasiswa semester 3 di Universitas Negeri di Bandung. Meskipun begitu, masa masa di SMA tak bisa dilupakan. Hampir tiap tahun setiap masa orientasinyapun aku selalu datang. Dan pada suatu ketika pandanganku pun tertuju pada salah seorang wanita cantik yang tiada duanya di dunia ini.
Entah karena kebetulan atau karena apa, ternyata orang yang diidam idamkan masuk organisasi yang sama denganku. Ini kesempatam emas bagiku untuk mendapatkannya. Tapi sayangya dia telah ada yang punya. Sahabatnya dari SMP yang menjadi pacarnya. Ya sudahlah ada cara lain untuk dekat dengannya. Mulai dari menjadi sosok kaka yang selalu mengingatkan dia hal apapun, jadi teman curhatnya, teman curhat pacarnya, kaka orgainsasinya.

Sabtu, 07 Juli 2012

Sana Vs Sini


Ada apa di sana sini, ko ramai sekali..
Hampir di setiap mata kuliah yang saya ambil semuanya membahas mengenai kebudayaan. Dimulai dari unsur unsurnya sampai ke seberapa pentingkah kebudayaan bagi pribadi maupun negara.
Harus kita sadari memang kebudayaan tiap negara berbeda. Tidak hanya negara, di negara kita saja tiap provinsi memiliki kebudayaan yang beda pula. Begitu pun dalam hal pemikiran mengenai pemikiran.
Pertentangan pemikiran orang terhadap antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan lain sungguh mencengangkan. Mereka lebih membanggakan kebanggaan luar dibandingkan kebudayaan sendiri. Berfikirlah kalian, selama ini kalian hidup di negeri sendiri, bukan di negara orang. Setiap jenjang sekolah saja mengajarkan cintailah kebudayaan sendiri.
Boleh saja kalian menyukai kebuadayaan orang lain, tapi ingat porsinya dong. Kebanyakan orang orang kita hanya mengikutinya saja tanpa mengetahui apa yang sebenarnya maksud kebudayaan lain. Mereka hanya mengikuti perkembangan jaman.
Minimalnya saja kalian bisa mempraktekan satu kebudayaan dalam bentuk kesenian. Itu sudah menjadi kebanggaan tersendiri untuk diri kita. Tapi anehnya, malah lebih bangga dengan memamerkan apa yang bukan menjadi kebudayaan kita.
Boleh boleh saja kita memasukan unsur baru di kebudayaan kita dengan menggabungkan kebudayaan lain. Malah menjadi sebuah kebanggaan untuk kedua belah pihak.
Apabila dikaitkan dengan sebuah kegiatan dan dijadikan sebuah tema acara maupun dekorasi, menurut saya silahkan saja memilih apapun yang kalian suka, mungkin seleraku beda dengan kalian. Saya lebih suka apa yang menjadi ciri khas negara kita, kebudayaan kita, identitas kita, apapun itu yang berhubungan dengan Indonesia. Maaf saja ini selera saya. Pantas saja dunia ramai di sana sini. Hahaha…

Mimpi Kangen


Terbayang sosok sahabat yang telah dianggap adik sendiri.
Kupeluk tubuhnya…
Kurangkul bahunya…
Kupegang tangannya…
Kangen sekali rasanya.

Sudah hampir 9 tahun kami saling mengenal. Dimulai semenjak pertemuan yang tak dibayangkan, saat aku bermain kelereng di pekarangan halaman rumah tetangga. Aku dan temanku yang lain sedang asyik asyiknya bermain, tiba tiba saja kulihat sosok  anak laki laki yang murung. Pandangankupun langsung saja teapku dengan sosok itu. Aku pun mendekatinya, ku kenalkanlah diriku padanya. Dia menyebut namanya Jeni. Meskipun setelah beberapa minggu ku kenal dirinya,  sosok yang jahil, penurut, pendiam dan kutahu juga  bahwa nama aslinya Muhammad Juhaeni. Nama yang aneh sih, seperti nama perempuan, tapi aku suka.
Semua apa yang dia lakukan selalu saja aku tanyakan, aku tak pernah bertanya ke seseorang selain dia. setiap harinya selalu saja kau tanyakan kabarnya, bagaimana sekolahnya, bagaimana pergaulan dengan temannya. Apapun tentang dia. meskipun pertanyaan yang bertubi tubi itu tak sering dijawab dia. aku kesal. Tapi aku senang kalau dia sudah mau bercerita tentangnya. Untuk mendapatkan perhatiannya sering kali aku menginap di kamarnya, meskipun dia tinggal bersama kakanya. Dia mengontrak di tempat pamanku.
Mengapa dia tinggal dengan kakanya? Kemanakah sosok orang tuannya?
Aku kaget dengan pengakuan dari mulut manisnya itu, bahwa orang tuanya  telah meninggal saat dirinya masih menginjak Sekolah Dasar. Akhirnya aku tahu mengapa saat berkenalan di awal dia murung sekali. Kemudian dari sifatnya yang tertutup, yang tak pernah bercerita kepada orang lain. Mungkin dia butuh sosok orang tua. Bayangkan saja usia segitu masih sangat membutuhkan perhatian, kasih sayang, manjaan dari orang tua. Dibalik sifatnya yang seperti itu, dia sangatlah suka bergaul dengan orang yang jauh umurnya dengan dia. dia selalu berbicara banyak. Aku senang melihatnya.
Semenjak dia menginjak bangku sekolah menengah pertama dia mulai menjauh denganku, tapi selalu bersikap lebih pada dia. aku pikir dia mulai bosan dengan perhatianku. Dia mulai menjauh dariku. Tidak apalah berarti dia mulai dewasa. Mulai mampu mengenal dunia di sekitarnya. Meskipun dia telah mencoba yang dilarang norma dan agama.
Menjauhlah dia dari kehidupanku. Sampailah dia ke sekolah menengah atas. Hanya satu semester dia bersekolah. Entah apa alasanya dia berhenti. Sampai saat inipun aku belum tahu apa penyebabnya. Mungkin karena faktor ekonomi. Itu perkiraanku. Kehidupan hari harinya pun diiisi dengan kegiatan pemuda pada umumnya. Tak beberapa lama kemudian pindahlah dia ke tempat neneknya tinggal. Samapai saat sekarangpun akau selalu menengoknya. Setiap aku bertemu dengannya aku selalu meluapkan rasa kangenku dengan mengacak ngacak rambutnya. Dia tidak pernah menolak saat aku melakukannya. Aku rasa dia suka dengan aku lakukan. 
Aku kangen sahabatku.
Itulah sedikit cerita singkatku.

Jumat, 15 Juni 2012

MUNAFIK

Kata temanku janganlah kamu menjadi "be your self", tapi jadilah orang yang "kind man"
tapi menurutku setelah membaca artikel yang intinya bahwa orang yang tidak menjadi dirinya sendiri adalah orang yang munafik.
Namun temanku beragumen kembali bahwa, bahasa munafik adalah bahasa yang digunakan orang-orang munafik. Orang akan menjadi orang baik, malah disebut orang munafik, justru orang yang tidak mau berbuat baik itulah benar benar munafik. Contohnya orang yang sering berjabat tangan dengan lawan jenis dan disatu saat dia tidak mau berjabat tangan, apakah itu munafik? pasti orang munafik mengatakan orang tersebut munafik, betul kan?

jadi sebenarnya apakah munafik itu?

Rabu, 14 Maret 2012

Capruk Capruk Ini Judulnya


Aku ini adalah lelaki yang sedang dilanda cinta, bila ada kamu pasti aku peluk. (Keren ya lagu itu, mas Anang memang jagonya lagu romantis.)
Tapi sepertinya lagu itu tak berarti untuk diriku yang sedang tidak ada hasrat bercinta. Hanya kesepian yang dapat kurasa. Malas rasanya. Setelah penderitaan cinta yang panjang tanpa ujung.
(heup ah) jangan terlalu dipikirkan, karena banyak pikiran dapat menyebabkan eksim saya kumat, dosen saya saja mengatakan bahwa penyakit saya itu adalh penyakit yang tidak terlihat, penyakit yang abstrak, penyakit yang tak terlihat, penyakit yang luar biasa.(hahahaha maaf sedikit dilebihlebihkan. Biar ramai. Hehe.)

Jumat, 17 Februari 2012

KEBAHAGIAAN dan HARAPAN


Kebahagiaan tentunya merupakan hal yang diinginkan semua orang di dunia, termasuk aku yang berkesempatan pada hari ini yang bisa membuat orang tua (mama) aku tersenyum. Meskipun hanya kali ini saja (8 February 2012) aku dapat meringankan secuil beban yang ditanggung mama selama ini. Walau hanya dengan selembar uang kertas berwarna biru saja yang dapat aku berikan, yang di dapat dari hasil jerih payah aku selama menjadi ketua pelaksana acara ospek di kampus, mudah mudahan saja sedikit harta tersebut dapat bermanfaat dan kehidupan ke depannya dan dapat terus berlangsung hingga akhir hayat mamaku tercinta. yang terpenting hari ini aku dapat melihat sedikit senyuman dibalik kesedihannya selama ini. Harapan yang akuu inginkan untuk ke depannya, aku harap aku dapat membuat senyuman mama ku selalu ada di tiap hari harinya dan selalu menebarkan ke anggota keluargaku di rumah. Baik itu ayah, kaka, adik, ponakan, dan kaka ipar, serta aku di dalamnya