Minggu, 02 April 2017

Perempuan Tua Itu



Setiap hari di sana
Perempuan tua itu berdiri tegas
Menatap ke tiap mata yang berlalu lalang
Menatap mata yang jernih tanpa beban
Menatap mata yang penuh keceriaan

Namun Pada suatu saat
Perhatiannya terpaku pada satu orang

Berteriak dengan sekuat tenaga
Menangis di depan sana
Bahkan tidak ingin berpisah

Menghampirilah perempuan tua itu padanya
Dengan senyum ikhlas darinya
Terbalaslah wajah senyum simpul dan takut di raut mukanya
Bukan sekali atau dua kali, Pantang menyerah dan terus berulang
Lalu dia tersenyum dan mulai terbuka

Perempuan tua itu senantiasa bernama
Masuk ke dalam relung hati terdalam ke setiap terdidiknya
Melukiskan jutaan warna tak terhapuskan
Sampai detik ini semua tersimpan rapih dalam ingatannya
Terima kasih telah sabar mendidiknya

23.05. Rusunawa, Bandung 28 April 2017

Tidak ada komentar: