Setiap hari di sana
Perempuan tua itu berdiri tegas
Menatap ke tiap mata yang berlalu lalang
Menatap mata yang jernih tanpa beban
Menatap mata yang penuh keceriaan
Namun Pada suatu saat
Perhatiannya terpaku pada satu orang
Berteriak dengan sekuat tenaga
Menangis di depan sana
Bahkan tidak ingin berpisah
Menghampirilah perempuan tua itu padanya
Dengan senyum ikhlas darinya
Terbalaslah wajah senyum simpul dan takut di raut mukanya
Bukan sekali atau dua kali, Pantang menyerah dan terus
berulang
Lalu dia tersenyum dan mulai terbuka
Perempuan tua itu senantiasa bernama
Masuk ke dalam relung hati terdalam ke setiap terdidiknya
Melukiskan jutaan warna tak terhapuskan
Sampai detik ini semua tersimpan rapih dalam ingatannya
Terima kasih telah sabar mendidiknya
23.05. Rusunawa, Bandung 28 April 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar