Edisi Cara Meyakinkan Orang Tua Agar SM3T SUKSES
(Dermaga/Pelabuhan Pulau Degong)
Mengikuti
Program Sarjana Mendidik Terluar, Terdalam, dan Tertinggal (SM3T) kini sudah
menjadi trend dan menarik antusias para sarjana muda di berbagai Universitas
ternama di Indonesia. Tentunya ada beberapa alasan yang menarik minat para
sarjana muda ini. Adanya beberapa keuntungann mengikuti program ini.
Mendapatkan beasiswa PPG salah satunya. Dibalik keuntungan ada juga yang
menjadi faktor penghambat sebelum masa pengabdian. Salah satu kendala mengikuti
program ini adalah masalah perizinan orang tua.
Sebagai
salah satu contoh ada satu kasus yang dialami beberapa calon peserta untuk
mengikuti SM3T ini. Kasusnya adalah sebelumnya
ada orang tua yang mendapat kabar, bahwa ada peserta SM3T ada yang meningal di
penempatan. Hal ini membuat parno dan khawatir orang tua. Yang menjadi
masalahnya, bagaimana cara meyakinkan orang tua, kalau SM3T itu tidak akan terjadi
sesuatu yang buruk dan membahayakan diri kita?
Adapun
jawaban yang bisa diberikan kepada para calon pendaftar SM3T, diantaranya:
1. 1. Niatkan
hati untuk mengabdi, takdir meninggalnya seseorang bukan karena ikut SM3T,
duduk saja orang bisa meninggal. Meninggal itu bukan gara gara SM3T, melainkan
kehendakNya.
2. 2. Yakinkanlah
kedua orang tua membaca surat Yasin setiap malam Jum’at selama anaknya bertugas
di penempatan, Insa Allah doa dari orang tua khususnya Ibu, Mustajab dan
diijabah Allah, biarlah Allah yang menjaga semuanya, karena kita datang sendiri
dan pulangpun sendiri.
3. 3. Berilah
fakta bahwa kelebihan kelebihan selama di tempat pengabdian. Yakinlah dengan
bukti orang-orang yang berhasil setelah mengikuti SM3T contoh mudahnya berikanlah
foto-foto atau video yang menarik dan berkesan kepada orang tua. Bahkan kalau
bisa berikannlah salah satu Profil Peserta angakatan sebelumnya yang sukses.
4. Dimana
bumi dipijak, disitu langit dijungjung. Selama pengabdian diusahakan mengikuti alur
aturan aturan yang berlaku di sana. Tidak semua orang memiliki pemikiran yang
sama dengan kita.
Buatlah zona nyaman untuk diri kita
sendiri, niatkan pilihan berbuat kebaikan untuk sesama.
(Penulis
dan editor:Ristu Rustandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar