Cerita
ini dimulai saat hari H, Hari Raya Idul Fitri atau yang disebut dengan Lebaran.
Kondisinya seperti ini, ada kunjungan dari sanak saudara yang menyempatkan diri
untuk saling melebarkan silaturahmi dan tuntutan kami melebarkan pintu rumah
kami, melebarkan toples-toples makanan kami, serta melebarkan dompet para orang
tua untuk para bocah-bocah luar biasa.
Kunjungan
hanya berlangsung beberapa menit saja, karena ada urusan yang tak terduga dari
sang penamu, tetapi hasilnya “waw”. Rencana mendadak kunjungan saudara di
Sumedang.
Dalam
hati saya, sudah sangat menolak keputusan ini. Tapi seluruh anggota keluarga
mengiyakan untuk berangkat ke sana. Dan keesokan harinya, di pagi hari nan
cerah dan dingin berangkatlah kami menuju tempat tujuan.