Senin, 02 Mei 2016

Cerita untuk Sahabatku

Bolehkah aku bercerita sahabat?
.
.
.
.
.
Nampaknya boleh ya?
Tapi jangan kau beri tanggapan dulu, sampai aku selesai
Kalu tidak, aku tak percaya lagi padamu
Baiklah aku mulai


Sudah lama tak bercerita padamu, wahai sahabatku
Sahabat yang selalu menerimaku apa adanya
Kesenangan bertabur canda dan tawa
Rasa syukur tak terbendung apapun
Bahkan
Kesedihan berderai air mata yang tak terdugapun kau masih mau menerimaku

Wahai sahabatku!
Terkadang sesekali aku selalu merasa kesepian
Tak ada kawan bercerita
Tak ada kawan berbicara
Tak ada kawan yang mendengarkan
Tak ada kawan yang menghibur
Tak ada kawan yang memarahi
Tak ada kawan yang menyusahkan
Terkadang harus aku mulai sendiri untuk menyapa mereka
Meskipun ujungnya tak dihiraukan kebanyakan dari mereka
Awalnya baik baik saja
Sesuai dengan apa adanya
Namun waktu dan rasa jenuh merekapun koyah
Berakhir tak sesuai harapan
Ingin rasanya ada sosok yang selalu setia menemaniku berbagi itu semua
Tidak terpaku hanya pada keadaan tertentu saja
Adakah dia untukku?
Adakah dia yang mau berbagi waktunya untukku?
Mungkin ada
Tapi tidak sekarang
Tapi kapan?
Mungkin aku harus menerima kenyataan sampai saat ini
Harus tetap bertahan dengan kesepian ini
Atau harus mencari keramaian di antara mereka, meskipun berujung aku yang tak pernah dianggap?

Tidak ada komentar: