Masih ingatkah kawan
mahasiswa Kampus Cibiru UPI angkatan 2009 dengan gambar di atas?
Ya benar, itu adalah ospek
penerimaan mahasiswa baru pertama yang kami lalui bersama, dengan penuh
perjuangan. Dengan tampang polos, kami lakukan apa yang senior perintahkan
kepada kami, anehnya kami semua nurut. Mungkin yang terbenak di dalam pikiran kami
waktu dulu itu adalah suatu keharusan atau salah satu prasyarat kami bisa
diterima di wilayah baru yang akan kami tempati selama 4 tahun ke depan, atau
mungkin takut mempengaruhi nilai di perkuliahan, atau mungkin kami merasa
bangga bahwa kami adalah “Mahasiswa”. Mungkin mungkin dan mungkin yang ada di
benak teman-temanku.
Ospek penerimaan mahasiswa
baru pada angkatanku dinamakan MIMOSA (Media INisasi, MOtivasi, dan
keberSAmaan). Nama yang cukup membanggakan untuk kami. Namun, setelah
TM (TechMeet) berlangsung, ada pengumuman yang sangat mendadak dari Lembaga
Pusat bahwa nama yang sebagus itu berubah menjadi Kuliah Umum dan Bimbingan Akademik, kami
selaku peserta bingung, jadi apa yang telah kami buat untuk MIMOSA ini harus
diganti dengan namanya KUBAK? Itu nama yang buruk untuk kami, kecewa kecewa
kecewa.
Lembaga Kampus dan Panitia
tak ambil diam, mereka menenangkan kami agar tidak mengganti semua atribute
yang telah dibuat, tetapi tetap memakainya sampai acara MIMOSA selesai, mereka
menghimbau kepada kami bahwa, biarpun namanya beda tetapi esensi dan acaranya
sama (#sebenarnya tahu hal ini setelah tingkat 2). Kemungkinan pada saat ini
banyak temanku yang tidak tahu akan hal ini, kemungkinan juga mereka menganggap
hal ini sebagai salah satu tipu cara panitia untuk meng’heboh’kan kami.
Acara demi acarapun kami
lalui dengan penuh keseriusan, saking serius dan khidmatnya acara berlangsung
dari kelompokku, tidak ada yang berani mengungkapkan isi pikirannya saat
diskusi besar berlangsung. Entah apa yang mereka pikirkan. Apakah sama dengan
pikirku “buat apa banyak ngomong di acara
beginian, gak perlu. Lebih baik banyak ngomongnya di depan dosen saat
perkuliahan, biar dapat nilai,
hal yang perlu dilakukan dalam hal ini cukup mencatat walaupun tidak mengerti
sdikitpun, tidak berisik, tepat mengerjakan dan membawa apa yang ditugaskan,
dan berpikiran SENANG.
Saat pengumuman
orang-orang dan kelompok-kelompok yang berprestasi kelompok kamilah yang selalu
berteriak paling keras. Namun saat pengumuman terakhir kami terdiam, Karena
kami sudah tahu jawabannya, kelompok kamilah yang tak mendapatkan apa apa.
Sedih sih rasanya. Bisa hadir dlam acar inipun sudah senang rasanya bagi kelompokku.,
namun, di balik keheningan, kerjasama, dan ketaatan di kelompokku, terdapat
suatu ‘keajaiban’ yang tak terlupakan, kelompokku dengan nama Gugus Piaget
mendapatkan predikat sebagai Gugus Terbaik KUBAK 2009. Semua orang di
kelompokku merasa aneh dengan aopa yang di dengar. Masa dari kelompok yang tak
memiliki kemauan bisa mendapatkan predikat itu? Aneh rasanya sih. Setelah
ditelusir, ternyata eh ternyata bahwa kelompokulah yang paling sedikit
melanggar dan menerima hukuman.
Kumpulan Orang Gak Mampu aja BISA
menjadi TER-…, kalo udah punya kemauan, kesungguhan, taat aturan, kompak,
kekeluargaannya tinggi dan ikhlas.
Inilah ceritaku dengan
MIMOSA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar